Suami Gerebek Istri diRumah Selingkuhan.
MARTAPURA - Pasangan. Selingkuh, Bagong (43) an surti (34) - keduannya Nama samaran - , dikenakan wajib lapor seminggu dua kali ke Polsek Martapura Kota.
Penyusul aksi penggerebekan yang dilakukan suami. Surti, jarwo (43) - Nama samaran-, bersama warga dan Polisi, Jumat (5/8) Pukul 23.45 Wita.
Penyusul aksi penggerebekan yang dilakukan suami. Surti, jarwo (43) - Nama samaran-, bersama warga dan Polisi, Jumat (5/8) Pukul 23.45 Wita.
Senin (8/8), Bagong dan surti mendatangi. Mapolsek Martapura Kota.
Namun ada yang beda dari bagong.
Mata kirinya lebam seperti bekas hantaman benda keras, jalannya agak terpincang dan di kepalanya terlihat bekas bercak darah.
Kedatangan bagong dan surti ini untuk memenuhi wajib Lapor, setelah Mereka digerebek suami surti bersama warga dan polisi, jumat (5/8) pukul 23.45 Wita.
"Keduannya ( Bagong dan surti ) hanya kami minta membuat surat untuk tidak lagi. Mengulangi perbuatannya dan wajib lapor seminggu dua kali.
Namun ada yang beda dari bagong.
Mata kirinya lebam seperti bekas hantaman benda keras, jalannya agak terpincang dan di kepalanya terlihat bekas bercak darah.
Kedatangan bagong dan surti ini untuk memenuhi wajib Lapor, setelah Mereka digerebek suami surti bersama warga dan polisi, jumat (5/8) pukul 23.45 Wita.
"Keduannya ( Bagong dan surti ) hanya kami minta membuat surat untuk tidak lagi. Mengulangi perbuatannya dan wajib lapor seminggu dua kali.
Hari ini keduanya ada datang untuk lapor,"kata Kapolsek Martapura kota AKP Hj Amalia Afifi didampingi Kanitreskrim Aipda Rohendi SH, Senin (8/8).
Penggerebekan itu sendiri sempat menghebohkan warga di kompleks Ridila 3, Bincau Martapura Kota.
Pasalnya penggerebekan yang dilakukan suami surti itu melibatkan warga kompleks, Ketua Kompleks setempat dan anggota Polsek Martapura Kota.
Penggerebekan itu sendiri sempat menghebohkan warga di kompleks Ridila 3, Bincau Martapura Kota.
Pasalnya penggerebekan yang dilakukan suami surti itu melibatkan warga kompleks, Ketua Kompleks setempat dan anggota Polsek Martapura Kota.
Kepada metro Banjar , Jarwo menceritakan asal Mula penggerebekan tersebut." Awalnya, hubungan saya dengan istri rukun-rukun saja.
Usia perkawinan kami sudah menginjak sekitar 18 Tahun.
Dan kami dikaruniai seorang Anak laki-laki, dia baru saja lulus SMA,"Kata pegawai pemko Banjarbaru ini.
Usia perkawinan kami sudah menginjak sekitar 18 Tahun.
Dan kami dikaruniai seorang Anak laki-laki, dia baru saja lulus SMA,"Kata pegawai pemko Banjarbaru ini.
Menurut jarwo, Hubungan rumah tangga mereka mulai tidak harmonis sejak 2012.
Ketika istrinya bertemu dengan Bagong dalam acara reuni SMA.
"Setelah pertemuan itu, Bagong diam-diam sering melakukan pertemuan dengan istri saya,"ujarnya.
Jarwo mengatakan dirinya tidak curiga sama sekali, karena mengganggap bagong hanya teman SMA istrinya.
"Namun lama-kelamaan saya mulai curiga.
Apalagi keluarga sering memberitahu saya kalau bagong sering datang kerumahnya saat dia tidak ada dirumah,"ujarnya.
Kecurigaan itu semakin menguat, kata Jarwo , setelah dia membaca pesan Di BBM, Istri saya memanggil bagong suami.
Saya sempat minta penjelasan soal isi BBM itu, tapi istri saya tidak mengakuinya,"ujarnya.
Mulai saat itulah pertengkaran demi pertengkaran terjadi antar Jarwo dan istrinya.
Ketika istrinya bertemu dengan Bagong dalam acara reuni SMA.
"Setelah pertemuan itu, Bagong diam-diam sering melakukan pertemuan dengan istri saya,"ujarnya.
Jarwo mengatakan dirinya tidak curiga sama sekali, karena mengganggap bagong hanya teman SMA istrinya.
"Namun lama-kelamaan saya mulai curiga.
Apalagi keluarga sering memberitahu saya kalau bagong sering datang kerumahnya saat dia tidak ada dirumah,"ujarnya.
Kecurigaan itu semakin menguat, kata Jarwo , setelah dia membaca pesan Di BBM, Istri saya memanggil bagong suami.
Saya sempat minta penjelasan soal isi BBM itu, tapi istri saya tidak mengakuinya,"ujarnya.
Mulai saat itulah pertengkaran demi pertengkaran terjadi antar Jarwo dan istrinya.
Sampai akhirnya jarwo memutuskan untuk 'keluar' dari rumah.
"Sejak dua tahun lalu saya suah keluar dari rumah.
Tapi surti masih berstatus istri saya.
Kami tidak pernah bercerai,"ujarnya.
"Sejak dua tahun lalu saya suah keluar dari rumah.
Tapi surti masih berstatus istri saya.
Kami tidak pernah bercerai,"ujarnya.
Keputusan jarwo itu semakin membuat sang istri lebih leluasa bertemu dengan selingkuhannya. "Saya sering kali mendengar istri saya tidak pulang ke rumah dua hingga tiga hari,"ujarnya.
Jarwo pun ingin membukti kabar itu, tapi selalu Gagal.
"Nah , Jumat malam, saya melihat istri saya berada di sekitar lapangan murdjani.
Dia sedang makan gorengan,"ujarnya seraya menjelaskan kalau istrinya bekerja sebagai sales perumahan.
"Nah , Jumat malam, saya melihat istri saya berada di sekitar lapangan murdjani.
Dia sedang makan gorengan,"ujarnya seraya menjelaskan kalau istrinya bekerja sebagai sales perumahan.
Selepas tugas, jarwo diam-diam mengintai istrinya.
"Saat istri saya pulang sekitar Pukul 22.00 wita.
Saya membututinya.
Ternyata, istri saya tidak pulang ke rumah kami di cindai alus, tapi ke arah sekitar Stadion demang lehman,"ujarnya.
Jarwo terus membuntuti dan menyaksikan istrinya berhenti.
Kemudian istrinya masuk di sebuah rumah di kompleks Ridila 3.
"Menyaksikan ini, saya pun mendatangi warga dan ketua Kompleks setempat serta menghubungi polsek Martapura Kota,"ujarnya.
"Saat istri saya pulang sekitar Pukul 22.00 wita.
Saya membututinya.
Ternyata, istri saya tidak pulang ke rumah kami di cindai alus, tapi ke arah sekitar Stadion demang lehman,"ujarnya.
Jarwo terus membuntuti dan menyaksikan istrinya berhenti.
Kemudian istrinya masuk di sebuah rumah di kompleks Ridila 3.
"Menyaksikan ini, saya pun mendatangi warga dan ketua Kompleks setempat serta menghubungi polsek Martapura Kota,"ujarnya.
Seorang anggota Polsek Martapura Kota mengetuk pintu rumah yang dimasukki istri jarwo.
Sementara warga berkumpul di depan rumah.
"Yang keluar bagong.
Dia hanya mengenakan celana pendek tanpa baju,"ujar Jarwo.
Seraya menambahkan Bagong bekerja swasta di Landasan Ulin.
Saat ditanya petugas, Bagong mengaku tinggal bersama istri.
Namun, saat diminta buku nikah, bagong tidak bisa menunjukkan.
Lantas, surti pun dipanggil oleh petugas.
"Saya saat itu sembunyi di balik tembok.
Jadi bagong tidak melhat saya.
Saya dengar, bagong memanggil istri saya yang.
Panas sekali hati saya,"ujar jarwo.
Sementara warga berkumpul di depan rumah.
"Yang keluar bagong.
Dia hanya mengenakan celana pendek tanpa baju,"ujar Jarwo.
Seraya menambahkan Bagong bekerja swasta di Landasan Ulin.
Saat ditanya petugas, Bagong mengaku tinggal bersama istri.
Namun, saat diminta buku nikah, bagong tidak bisa menunjukkan.
Lantas, surti pun dipanggil oleh petugas.
"Saya saat itu sembunyi di balik tembok.
Jadi bagong tidak melhat saya.
Saya dengar, bagong memanggil istri saya yang.
Panas sekali hati saya,"ujar jarwo.
Surti pun keluar mengenakan Baju tidur.
Saat ditanya, surti juga menjawab sama dengan pengakuan bagong.
"Mendengar pengakuan istri saya itu, saya tidak bisa lagi menahan marah.
Saya keluar dari persembunyian,"ujarnya.
Menyaksikan kehadiran jarwo, bagong dan surti pun kaget.
Keduanya pun, tidak bisa lagi berdusta kepada petugas dan warga.
"Saya sudah kehabisan kesabaran.
Saya sempat melayangkan pukulan ke arah bagong, tapi tidak kena.
Bagong langsung lari menghindar,"ujarnya.
Saat hendak lari menghindar bagong sempat dihajar, Seseorang.
"Pukulan itulah yang membuat mata bagong lebam dan darah mengucur dari kepalanya,"ujarnya.
Saat ditanya, surti juga menjawab sama dengan pengakuan bagong.
"Mendengar pengakuan istri saya itu, saya tidak bisa lagi menahan marah.
Saya keluar dari persembunyian,"ujarnya.
Menyaksikan kehadiran jarwo, bagong dan surti pun kaget.
Keduanya pun, tidak bisa lagi berdusta kepada petugas dan warga.
"Saya sudah kehabisan kesabaran.
Saya sempat melayangkan pukulan ke arah bagong, tapi tidak kena.
Bagong langsung lari menghindar,"ujarnya.
Saat hendak lari menghindar bagong sempat dihajar, Seseorang.
"Pukulan itulah yang membuat mata bagong lebam dan darah mengucur dari kepalanya,"ujarnya.
Tidak ingin suasana memanas, Polisi segera menggiring bagong dan surti ke Polsek Martapura Kota.
Saat ditemui, bagong dan surti menolak berkomentar terkait dengan insiden yang mereka alami.
"No Comment untuk kejadian ini.
Semuanya, sudah saya serahkan kepada pihak kepolisian,"ujar bagong sembari mengisap rokoknya dalam-dalam.
Kapolsek Martapura Kota AKP Hj Amalia. Afifi membenarkan anggotanya jumat malam itu menerima laporan dari jarwo, suami dari surti.
"Anggota shabara yang datang ke tempat kejadian.
Disaksikan ketua RT dan ketua Kompleks, bagong keluar rumah mengenakan celana pendek tanpa baju.
Alasannya, udaranya Panas.
Sedangkan, istri pelapor sedang Nonton Televisi di ruang tengah,"ujarnya.
Saat ditemui, bagong dan surti menolak berkomentar terkait dengan insiden yang mereka alami.
"No Comment untuk kejadian ini.
Semuanya, sudah saya serahkan kepada pihak kepolisian,"ujar bagong sembari mengisap rokoknya dalam-dalam.
Kapolsek Martapura Kota AKP Hj Amalia. Afifi membenarkan anggotanya jumat malam itu menerima laporan dari jarwo, suami dari surti.
"Anggota shabara yang datang ke tempat kejadian.
Disaksikan ketua RT dan ketua Kompleks, bagong keluar rumah mengenakan celana pendek tanpa baju.
Alasannya, udaranya Panas.
Sedangkan, istri pelapor sedang Nonton Televisi di ruang tengah,"ujarnya.
Amalia mengatakan, jarwo minta pasangan selingkuh tersebut dikenakan pasal perzinahan sebagaimana diatur dalam pasal 284 KUHP.
"Permintaan itu tidak bisa dipenuhi, karena syarat untuk menjerat pasal tersebut harus ada persetubuhan.
Pengertiannya harus ada kelamin pria masuk ke kelamin wanita serta ada ditunjukkan sperma.
Sedangkan saat penggerebekan keduanya sedang duduk-dudukan nonton televisi,"ujarnya. (Wid).
"Permintaan itu tidak bisa dipenuhi, karena syarat untuk menjerat pasal tersebut harus ada persetubuhan.
Pengertiannya harus ada kelamin pria masuk ke kelamin wanita serta ada ditunjukkan sperma.
Sedangkan saat penggerebekan keduanya sedang duduk-dudukan nonton televisi,"ujarnya. (Wid).
Sumber :
Media Cetak "Metro Banjar"
Media Cetak "Metro Banjar"
0 comments:
Post a Comment