BARABAI - Selama tiga hari sejak Kamis, 18 Agustus 2016, Kodim 1002 Barabai merayakan HUT RI ke 71 dengan aneka lomba yang melibatkan masyarakat HST.
Pada Jumat (19/8/2016), digelar lomba sumpit, yaitu menggunakan senjata khas suku Dayak Meratus di HST.
Lomba tersebut diikuti warga HST dari Meratus yang bermukim di Kecamatan Hantakan dan Batangalai Timur.
Pada Jumat (19/8/2016), digelar lomba sumpit, yaitu menggunakan senjata khas suku Dayak Meratus di HST.
Lomba tersebut diikuti warga HST dari Meratus yang bermukim di Kecamatan Hantakan dan Batangalai Timur.
Mereka dengan antusias datang ke Makodim 1002 Barabai, masing-masing membawa senjata tombak, sekaligus berfungsi sebagai senjata sumpit lengkap dengan anak panahnya.
Lomba sumpit itu memperebutkan tropi tetap dan sejumlah uang tunai. Komandan Kodim 1002 Barabai, Letkol Inf Dodit Herry Setiawan, kepada BPost Online mengatakan, selain sebagai ajang silaturahim jajaran Kodim dan warga Meratus diHST, juga mengangkat kearifan lokal masyarakat Adat dengan segala tradisi dan budaya mereka.
"Sumpit, adalah senjata tradisional khas mereka untuk berburu binatang di hutan. Namun, penggunaan senjata ini juga harus punya keahlian khusus, sehingga menarik untuk dipertandingkan. Juga sudah masuk salah satu cabang olahraga permainan tradisional, dan senjata jenis ini harus dilestarikan," kata Dandim.
Pada pertandingan dengan peserta segala usia itu, Abdullah, dari Desa Juhu,berhasil menjadi jawara manyumpit. Pelajar kelas XI SMAN 9 Batangalai Timur itupun berhak meraih tropi dan uang tunai Rp 1juta
Lomba sumpit itu memperebutkan tropi tetap dan sejumlah uang tunai. Komandan Kodim 1002 Barabai, Letkol Inf Dodit Herry Setiawan, kepada BPost Online mengatakan, selain sebagai ajang silaturahim jajaran Kodim dan warga Meratus diHST, juga mengangkat kearifan lokal masyarakat Adat dengan segala tradisi dan budaya mereka.
"Sumpit, adalah senjata tradisional khas mereka untuk berburu binatang di hutan. Namun, penggunaan senjata ini juga harus punya keahlian khusus, sehingga menarik untuk dipertandingkan. Juga sudah masuk salah satu cabang olahraga permainan tradisional, dan senjata jenis ini harus dilestarikan," kata Dandim.
Pada pertandingan dengan peserta segala usia itu, Abdullah, dari Desa Juhu,berhasil menjadi jawara manyumpit. Pelajar kelas XI SMAN 9 Batangalai Timur itupun berhak meraih tropi dan uang tunai Rp 1juta
0 comments:
Post a Comment