HANYA LATIHAN. Anggota Polres Bontang bersenjata lengkap menembak mati OTK yang masuk ke kantor polisi, kemarin.
BONTANG. Markas Polres Bontang diserang dua orang tidak dikenal (OTK) dan berhasil membuat teror hingga kepanikan di aparat kepolisian di Bontang, Kamis (11/8) pagi kemarin.
Kejadian itu berlangsung secara tiba-tiba. Bermula saat kedua OTK tersebut masuk di areal mako Polres Bontang dengan mengendarai motor Yamaha Mio berwarna hijau tanpa dilengkapi plat nomor polisi.
Awalnya, kedua OTK tersebut diadang anggota Provost Polres Bontang yang sedang melaksanakan tugas pengamanan pelaksanaan apel di depan pintu gerbang pos penjagaan.
Tidak disangka, salah seorang OTK tersebut mengeluargan senjata api jenis pistol dan menembak seorang anggota Provost yang mengadangnya. Anggota Provost tersebut tersungkur dengan berlumuran darah.
"Mereka menerobos masuk dan menembaki anggota Provost yang sedang berjaga tersebut," terang Kapolres Bontang Andy Ervyn melalui Kasubag Humas Polres Bontang Iptu Suyono.
Merasa di gerbang penjagaan tidak ada perlawanan, kedua OTK tersebut menuju lapangan Mapolres Bontang dengan menggunakan motor. Selanjutnya seorang diantaranya melempar sebuah tas berisi bom ke arah personel yang sedang melaksanakan apel pagi di tempat tersebut.
Ketika bom dalam tas yang dilempar OTK ke tengah lapangan apel tersebut meledak, terjadilah kepanikan hingga puluhan polisi pun berlarian dan membubarkan diri dari barisan untuk menyelamatkan diri.
Melihat kondisi seperti itu, personel yang mengikuti apel pagi dan membawa senjata api terlibat baku tembak dengan kedua OTK yang diduga teroris tersebut. Akhirnya polisi pun berhasil menembak mati salah seorang OTK yang melempar bom ke arah lapangan apel.
Melihat adanya baku tembak, personel yang berada di gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) langsung bergerak cepat melakukan pengaadangan di gerbang penjagaan, dengan cara menutup pintu gerbang agar pelaku penembakan tak keluar dari mako Polres Bontang.
Mengetahui adanya peristiwa tersebut, Kapolres Bontang menginstruksikan kepada Kabag Ops untuk segera melakukan panggilan luar biasa (PLB) atau dikenal alarm sterling, dan memerintahkan seluruh anggota untuk melaksanakan pengamanan dan pengadangan di semua akses jalan masuk dan keluar mako Polres Bontang.
Di bagian lain, melihat rekannya tertembak, salah seorang OTK berusaha kabur dengan mengendarai motor ke arah belakang mako Polres Bontang. Setibanya di lapangan belakang mako Polres Bontang dan hendak kabur menuju asrama anggota Polres Bontang, OTK ini kembali terlibat baku tembak dengan anggota Sat Reskrim dan anggota Sat Sabhara yang mengadangnya.
Merasa kondisinya kian terjepit, OTK yang masih selamat itu berusaha menyelamatkan diri dengan cara bersembunyi di ruang kerja anggota Polres Bontang. Menyadari kondisinya makin terjepit setelah semua ruangan disisir oleh Tim Sniper Polres Bontang yang terdiri anggota Sat Sabhara dan Sat Reskrim, akhirnya OTK tersebut keluar dari persembunyiannya dengan menyandera seorang anggota polisi yang sedang bekerja.
"Setelah dilakukan pengepungan, tersangkanya keluar dengan menyandera anggota polisi yang sedang bekerja di ruangan," katanya.
Dengan modal keberanian, strategi, keuletan, kegigihan, kesabaran dan usaha keras, akhirnya tim sniper berhasil menggiring OTK tersebut ke salah satu sudut halaman mako Polres Bontang. OTK itupun dilumpuhkan dan ditembak mati di tempat.
Berkat kesigapan personel Polres Bontang, akhirnya ke dua OTK berhasil dilumpuhkan tanpa ada korban jiwa dari polisi.
Peristiwa tersebut merupakan rangkaian Simulasi Sistem Pengamanan Markas Komando (Sispam Mako) Polres Bontang, dengan maksud melatih kesiapsiagaan polisi untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi dengan meminimalisir korban jiwa. Melatih anggota agar tetap terampil dan mampu melaksanakan tugas sesuai tupoksi saat terjadi teror. (rm-2/rin)
0 comments:
Post a Comment