Perempuan Misterius Ditemukan di Pulau tak Berpenghuni
Rabu, 17 Agustus 2016
Pangkalan Bun - Warga RT 09, Kelurahan Kumai Hilir, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), dibuat geger dengan ditemukannya seorang perempuan muda, di Pantai Kuala Arut Tebal, Sungai Cabang Timur, oleh nelayan pemukat, baru-baru ini.
Perempuan itu ditemukan berjalan di tepi pantai yang tak berpenghuni dalam kondisi mengenaskan. Ia tertatih-tatih dan mengalami dehidrasi parah. Pulau tersebut sejatinya hanya merupakan pulau persinggahan nelayan untuk beristirahat atau sandar saat cuaca buruk.
Nelayan yang menemukannya segera membawa perempuan itu ke tenda peristirahatan untuk diberi pertolongan. Saat diberi air minum, perempuan tersebut menghabiskan lima liter air sekaligus. Ia tampak lemah dan kelelahan, sejurus kemudian ia tertidur.
Nelayan pun membawanya ke Kumai, tepatnya di rumah Nuraeda Jalan Bahari RT 09, Kumai Hilir, Kecamatan Kumai, Nuraeda kasihan melihat kondisi perempuan yang diperkirakan berusia 25 tahunan itu nampak lusuh, dekil, Ia pun merawat dan memandikan perempuan yang belum diketahui identitasnya itu.
Saat dimandikan Nuraeda, perempuan yang terlihat kurus kering ini terlihat pada bagian yang tertutup nampak putih bersih, hanya bagian tangan kaki, muka dan leher yang terlihat hitam. Nuraeda mengganti baju dan celana perempuan itu dengan yang bersih.
Usai dimandikan, perempuan itu disuguhi makanan berupa nasi serta lauk pauknya. Namun ia tidak menyentuhnya. Ia hanya meminta dua kue yang segera dikunyahnya dengan pelan hingga habis.
Menurut Nuraeda, perempuan ini awalnya tidak mau berbicara sepatah katapun dan cenderung seperti orang yang mengalami traumatik berat dan tatapannya kosong. Dengan kesabaran Nuraeda terus mencoba dan mengajak perempuan tersebut berbicara hingga akhirnya walau tidak jelas perempuan itu sesekali menjawab pertanyaan Nuraeda.
" Saat saya tanya dia berasal dari Kalimantan Timur dan nama dia kalau saya engga salah dengar Jumiah," ungkap Nuraeda di kediamannya, Selasa (17/8/2016).
Warga lainnya, Ruslan menjelaskan, secara logika pulau yang jarak tempuhnya empat jam dari Kecamatan Kumai itu sangat jauh, tiba-tiba ada perempuan muda seorang diri di pulau kosong yang dikelilingi laut dan luasannya lebih besar dari Pulau Tanjung Keluang itu tentu saja menimbulkan keheranan.
Ia menceritakan, saat sore hari sekitar pukul 16.30 WIB, saat beberapa nelayan sandar di muara Kuala Arut Tebal, dan sedang bercengkerama di tenda yang terbuat dari terpal untuk berteduh, tiba-tiba muncul perempuan yang berjalan tertatih-tatih dan sempoyongan. Hampir saja mereka lari terbirit-birit, mereka mengira perempuan itu makhluk jadi-jadian penunggu pulau tersebut.
Saat yakin bahwa sosok tersebut adalah seorang perempuan, mereka segera menyuruh perempuan itu untuk duduk dan memberinya minum.
"Pulau tersebut tidak ada jalan menuju daratan, hanya pulau kosong yang lebih luas dari Tanjung Keluang, kan aneh dari mana perempuan ini berasal, apalagi saat ditemukan pertama kali cara jalannya kaya mayat hidup, tertatih-tatih dan sempoyongan," papar Ruslan.
Apalagi, bila diperhatikan dengan seksama perempuan ini terbilang cantik, tapi karena terpapar terik matahari secara terus menerus menghitam dan tampak dekil.
"Saat dimandikan oleh Nuraeda katanya bagian badan perempuan itu putih, tapi lengan muka dan kaki saja yang hitam," ujar Ruslan.
Lanjut Ruslan, saat ditemukan perempuan tersebut memakai kaos dan celana hijau yang sudah lusuh, serta membawa tas yang berisi gulungan rambut, kulit benih padi lima butir dan kertas. Tidak ada barang-barang berharga di dalam tas yang dibawanya
0 comments:
Post a Comment