Senin, 08 Agustus 2016 12:12
DUKUN GILA...!! Pasien Disiksa Hingga Tewas
DUKUN GILA...!! Pasien Disiksa Hingga Tewas
DUKUN : Andi Winata diinterogasi di kantor polisi.
SAMARINDA. Seorang dukun, Andi Winata yang juga warga di Jalan Saleh Raden Asa, RT 07 Kelurahan Sungai Kapih, Samarinda Ilir, tega menyiksa pasiennya yang terkena gangguan jiwa hingga tewas. Pedagang pentol keliling ini mengaku dapat menyembuhkan gangguan jiwa akibat kemasukan roh halus.
Kepada Radar Kaltim, Andi Winata alias Andi, menceritakan kisah perkenalannya dengan korban, Suwarto yang tinggal di Jalan Revolusi 2 Gang 15, RT 07, Kelurahan Lok Bahu, Sungai Kunjang. Suwarto diduga terganggu roh halus dan berperilaku seperti orang sakit jiwa bahkan sering lupa ingatan.
Dimulai ketika keluarga Suwarto mencari seorang dukun untuk menyembuhkan korban. Pihak keluarga mendapat kabar jika Andi bisa mengobati orang kerasukan. Maka dibawalah Suwarto ke rumah Andi. Mulanya, Suwarto diantar berobat oleh keluarganya, Rabu (3/8). Kemudian keesokan harinya, Kamis (4/8), Suwarto kembali diantar keluarganya dan disuruh menginap di rumah Andi.
Penyiksaan pun dimulai. Tepat pukul 21.00 Wita, Andi menyuruh Suwarto membeli bensin eceran untuk motor miliknya. Namun setelah berangkat, penyakit Suwarto kambuh dan tak ingat harus kemana. Tiba-tiba, keluarga Suwarto menghubungi Andi dan mengabarkan jika Suwarto sampai di rumah keluarganya di Kawasan Lempake. “Saya suruh beli bensin, tapi dia malah pergi ke Lempake,” kata Andi.
Keesokan harinya, Jumat (5/8), dengan menyewa sebuah motor Andi pun menyusul Suwarto ke Lempake dan mengajaknya berkeliling untuk mencari motor miliknya. Naas, Suwarto yang diduga menderita gangguan roh halus tersebut tidak ingat di mana dia meninggalkan motor milik Andi. Mereka berkeliling Samarinda dari pukul 21.00 Wita hingga 05.00 pagi, Sabtu (6/8). Andi pun kesal dan mulai melakukan kekerasan pada Suwarto.
Andi mengikat kedua tangan Suwarto dengan menggunakan tali tampar yang besar dan mengaitkannya di motor yang dikendarainya. Andi menyuruh Suwarto berlari mengikutinya sepanjang 2 Km dari Gunung Mangga Samarinda Ilir hingga ke Perumahan PKL. Korban sempat terjatuh, Andi justru melajukan motornya hingga Suwarto terseret di jalan raya. Sayangnya tak ada yang melihat kejadian itu karena kondisi jalan yang sepi.
Tidak puas menyiksanya, Andi kemudian menyuruh Suwarto memakan makanan sisa dari tempat sampah. Suwarto memang sedang kelaparan sebab sejak dititipkan di rumah Andi, Suwarto tidak pernah diberi makan.
Setelah menghabiskan makanan sisa, Andi kemudian menggonceng Suwarto kembali ke rumahnya. Di rumah itu, Suwarto kembali disiksa. Andi memperlakukan Suwarto seperti seorang binatang, leher kaki dan tangan Suwarto diikat dengan tali. Pada pukul 15.30 Wita, tersangka kembali menanyakan di mana motornya. Lagi-lagi, Suwarto menjawab tidak tahu dan Andi kembali emosi. Andi lantas memukuli Suwarto dengan rotan dan menghujani bogem mentah ke tubuh Suwarto.
“Saya pukuli terus, sampai malam. Jam 21.30 wita, Suwarto kejang-kejang seperti orang kena ayan. Saya biarkan saja, sampai dia diam. Ternyata saya sadar kalau dia sudah mati,” ungkapnya.
Seperti tidak merasa bersalah, Andi membawa jasad Suwarto kembali ke rumah keluarganya di Jalan Revolusi. Andi hanya mengatakan kalau Suwarto terkena ayan dan meninggal karena sakit. Namun pihak keluarga tak lantas percaya, sebab di tubuh Suwarto banyak ditemukan luka lecet dan terkelupas.
Beberapa luka yang terlihat jelas di bagian leher, pergelangan kedua tangan, serta di bagian badan depan dan belakang. “Semua bekas luka itu adalah bekal pukulan rotan,” sebutnya.
Sementara itu, Kanit Polsekta Sungai Kunjang, Iptu Heru Santoso mengatakan, karena tidak terima pihak keluarga Suwarto akhirnya menghubungi kepolisian Polsekta Sungai Kunjang. Polisi kemudian mengamankan tersangka dan membawanya ke kantor polisi. “Laporan memang ke Polsekta Sungai Kunjang, namun setelah didalami ternyata kasusnya berada di tempat kejadian perkara (TKP) berada di kawasan Polsekta Samarinda Ilir. Sehingga yang bersangkutan akhirnya diserahkan ke Polsekta Ilir, dan dijemput langsung,” sebutnya.
Sesampainya di Polsekta Samarinda Ilir, tersangka langsung diintrogasi oleh Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono sekira pukul 01.30 dini hari. Sudarsono mengatakan jika tersangka mengaku bisa mengobati sakit jiwa dan sudah menyembuhkan enam orang yang mengalami gangguan jiwa.
“Tersangka menyiksa korban lantaran kesal motornya hilang. Penganiayaan yang dilakukan tersangka sangat keras sehingga korban tewas,” sebutnya kemarin.
Kini jenazah korban berada di RS AW Sjahranie Samarinda. “Selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk kemudian melakukan autopsi, sementara tersangka masih berada di Polsekta Ilir,
0 comments:
Post a Comment