EL menuturkan, penganiyaan itu terjadi Sabtu (6/8) malam. Sang suami datang ke rumah dan mengajak anak mereka jalan-jalan. Namun, permintaan itu ditolak, karena EV mabuk dan EL khawatir keselamatan anaknya. Penolakan itu membuat EV marah dan langsung menghajar istrinya.
”Dia mabuk, makanya saya larang. Tapi malah dipukul, dijambak, dan dibenturkan ke tembok," kata EL didampingi sang ibu kepada petugas SPKT.
Wanita berkaca mata ini menuturkan, ia sudah beberapa kali mendapat perlakukan serupa. ”Dia tidak berubah sejak kawin. Ini sudah keterlaluan, makanya saya melapor. Tak hanya sekali, sudah sering saya dihajar, dipukul, dan ditampar," jelasnya yang masih terlihat syok dan ketakutan.
Menurut EL, suaminya tak memiliki perkerjaan. Dia pun sudah ratusan kali menasehati EV untuk fokus berumah tangga dan mengurus anak semata wayangnya. Namun, tidak pernah dituruti dan terus-menerus melakukan KDRT.
Petugas kepolisian mengatakan, KDRT itu masih berupa pengaduan, belum laporan resmi. ”Mungkin Senin langsung ke unit PPA Polres Palangka,
0 comments:
Post a Comment