Curi Emas, Dua Pria Diamuk di Pasar Pagi, Selamat setelah Masuk di Sini... MASUK TOILET: Dua orang ini nyaris mati dipukuli.
SAMARINDA. Meski sudah terkepung, nyawa Carlos Plore (40) dan Yoga (25) masih bisa selamat. Warga Gang Tanjung, Jalan Agus Salim ini diamankan warga di toilet lantai 1 Pasar
Pagi. Keduanya menjadi bulan-bulanan massa di Pasar Pagi yang geram. Mereka melakukan aksi pencurian di pasar terbesar di Kota Samarinda tersebut. Sebelumnya kedua pelaku dijemput paksa oleh 4 orang warga Pasar Pagi di kediamannya Pukul 11.00 Wita kemarin
(17/8). Saat digelandang keduanya sempat menolak. Mereka menyangkal telah mencuri emas dan sepada motor milik warga yang sedang berbelanja di Pasar Pagi. Namun warga
tak langsung percaya. Keduanya tetap dibawa menuju Pasar Pagi. Warga yang sudah ramai berkumpul langsung bertanya kepada keduanya. Namun mereka tetap menyangkal.
Kesabaran warga pun habis. Sebuah pukulan melayang ke arah tubuh keduanya. Setelah nyawanya terancam, barulah mereka mengakui aksi pencurian. Keduanya hanya mengakui mencuri emas. Itupun telah mereka jual seharga Rp 1,3 juta. Han hasil dari penjualan tersebut telah habis untuk berfoya- foya. Warga yang geram, akhirnya meluapkan emosinya dengan
memukuli keduanya hingga babak belur. Warga lain yang tidak sampai hati melihat keduanya dihajar habis-habisan, memasukkannya ke dalam toilet. Setelah diamankan, seorang warga menghubungi pihak kepolisian. Beberapa saat kemudain petugas kepolisian dari Polsekta Samarinda Ilir pun tiba. Proses ecakuasi kedua tersangka tidak semudah yang dibayangkan. Warga yang menunggu di luar pintu toilet
rupanya masih menaruh amarah. Tidak memperdulikan petugas datang dan membawa keduanya. Hantaman dan tendangan kembali diarahkan. Dari Informasi yang berhasil dihimpin Sapos, keduanya memang kerap kali membuat keributan. Terkadang melakukan aksi pencurian di Pasar Pagi. Mustafa, salah seorang warga yang menjemput paksa keduanya di kediamnnya mengatakan, jika Carlos dan Yoga sempat menolak. Dia tidak terima dituduh pencuri.
“Empat orang yang datang kerumahnya, termasuk saya. Kami curiga sudah 5 hari tidak muncul di pasar. Karena biasanya ada saja ngopi di depan sana,” ucap Mustafa. Kecurigaan Mustafa berawal dari hilangnya emas warga
sekitar dua minggu yang lalu. Lalu disusul dengan raibnya sepeda motor warga pada Senin (15/8) lalu. Motor tersebut terparkir di depan pasar. Korban sempat melapor dan menyebutkan cirri-ciri orang yang mengambil motornya.
“Kecurigaan kami memang benar. Mereka pelaku pencurian emas dan motor. Karena sudah sering laporan dari pedagang di sini. Hanya saja saat ditangkap keduanya hanya mengaku mencuri emas emas,” tambah Mustafa
Pagi. Keduanya menjadi bulan-bulanan massa di Pasar Pagi yang geram. Mereka melakukan aksi pencurian di pasar terbesar di Kota Samarinda tersebut. Sebelumnya kedua pelaku dijemput paksa oleh 4 orang warga Pasar Pagi di kediamannya Pukul 11.00 Wita kemarin
(17/8). Saat digelandang keduanya sempat menolak. Mereka menyangkal telah mencuri emas dan sepada motor milik warga yang sedang berbelanja di Pasar Pagi. Namun warga
tak langsung percaya. Keduanya tetap dibawa menuju Pasar Pagi. Warga yang sudah ramai berkumpul langsung bertanya kepada keduanya. Namun mereka tetap menyangkal.
Kesabaran warga pun habis. Sebuah pukulan melayang ke arah tubuh keduanya. Setelah nyawanya terancam, barulah mereka mengakui aksi pencurian. Keduanya hanya mengakui mencuri emas. Itupun telah mereka jual seharga Rp 1,3 juta. Han hasil dari penjualan tersebut telah habis untuk berfoya- foya. Warga yang geram, akhirnya meluapkan emosinya dengan
memukuli keduanya hingga babak belur. Warga lain yang tidak sampai hati melihat keduanya dihajar habis-habisan, memasukkannya ke dalam toilet. Setelah diamankan, seorang warga menghubungi pihak kepolisian. Beberapa saat kemudain petugas kepolisian dari Polsekta Samarinda Ilir pun tiba. Proses ecakuasi kedua tersangka tidak semudah yang dibayangkan. Warga yang menunggu di luar pintu toilet
rupanya masih menaruh amarah. Tidak memperdulikan petugas datang dan membawa keduanya. Hantaman dan tendangan kembali diarahkan. Dari Informasi yang berhasil dihimpin Sapos, keduanya memang kerap kali membuat keributan. Terkadang melakukan aksi pencurian di Pasar Pagi. Mustafa, salah seorang warga yang menjemput paksa keduanya di kediamnnya mengatakan, jika Carlos dan Yoga sempat menolak. Dia tidak terima dituduh pencuri.
“Empat orang yang datang kerumahnya, termasuk saya. Kami curiga sudah 5 hari tidak muncul di pasar. Karena biasanya ada saja ngopi di depan sana,” ucap Mustafa. Kecurigaan Mustafa berawal dari hilangnya emas warga
sekitar dua minggu yang lalu. Lalu disusul dengan raibnya sepeda motor warga pada Senin (15/8) lalu. Motor tersebut terparkir di depan pasar. Korban sempat melapor dan menyebutkan cirri-ciri orang yang mengambil motornya.
“Kecurigaan kami memang benar. Mereka pelaku pencurian emas dan motor. Karena sudah sering laporan dari pedagang di sini. Hanya saja saat ditangkap keduanya hanya mengaku mencuri emas emas,” tambah Mustafa
0 comments:
Post a Comment