Kotak amal membawa petaka
BALIKPAPAN - Desakan untuk pulang ke kampung halaman, membuat Ido Irawan (20) babak belur. Ido berusaha pulang dengan cara yang keliru, mencuri kotak infak di kawasan Km 4, Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan Utara, Kamis (25/8) siang.
Aksinya dipergoki warga sekitar. Ia pun tidak bisa mengelak dan hanya bisa menutupi wajahnya dari “hakim jalanan” yang terus menghukumnya dengan pukulan. Sampai dirinya diamankan di pos pertigaan Batu Ampar, menunggu polisi membawanya ke mapolsek terdekat.
Kepada media ini, pria pendatang asal Sulawesi itu mengaku bekerja di Samarinda beberapa bulan terakhir. Ia nekat mengadu nasib dengan menumpang mobil pengangkut sayur yang mengarah ke Samarinda waktu itu.
“Dulu itu saya cuma ikut sama teman, kerja angkut sayur di pasar. Nggak punya tempat tinggal, makanya saya mau kembali pulang ke Sulawesi, tapi saya nggak punya biaya,” aku Ido.
Bekal uang dari menjadi buruh pengangkut sayur, hanya cukup untuk sampai di Balikpapan. Tiga hari ia hidup luntang-lantung tak menentu, sampai ia tak tahan lagi.
Rasa lapar dan rindu kampung halaman, mendorongnya berbuat nekat. Berpura-pura membeli makan di sebuah warung nasi, ia pun mengincar kotak infak yang berada di warung tersebut. Namun nahas, rencananya tak berjalan dengan mulus.
“Nggak tahu harus bagaimana lagi, saat ngambil saya cuma pasrah aja. Dan sebenarnya juga nggak berharap berhasil, ada rasa bertentangan dalam diri saat ngambil kotak infak di warung itu,” terang Ido.
Kapolsek Balikpapan Utara, AKP H Sarbini menindaklanjuti permasalahan ini. Pihaknya berkoordinasi dengan pemilik kotak infak, Musala Al Ikhlas, RT 51, Batu Ampar.
“Untuk nominal uang di dalam kotak infak, setelah kami hitung ada Rp 300 ribu lebih. Kami langsung lakukan pemberitahuan kepada pihak terkait. Untuk pelaku sendiri, saat ini masih dilakukan pemeriksaan,” pungkas Sarbini
0 comments:
Post a Comment