BANJARMASIN - Dinas Kesehatan (Dinkes), melalui Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kalsel. Baru-baru ini telah merilis jumlah kasus penderita Human Immunodefeciency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Kalsel.
Hasilnya cukup mengkhawatirkan, jumlah pengidap HIV/AIDS di Kalsel saban tahun terus mengalami peningkatan. Bahkan, di pertengahan tahun ini saja jumlah pengidap virus mematikan tersebut sudah mencapai 165 orang.
Kepala Dinkes Kalsel Rudiansjah mengatakan, berdasarkan data yang telah mereka himpun. Jumlah pengidap HIV/AIDS di Kalsel pertahunnya selalu di atas seratus orang, di mana peningkatan tertinggi ada di tahun 2015 yaitu sebanyak 284 kasus.
"Sepertinya tahun ini akan lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2015, karena baru pertengahan tahun saja sudah ada 165 kasus," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.
Ia mengungkapkan, penderita HIV/AIDS terbanyak merupakan kelompok orang yang sering melakukan hubungan seks di luar nikah. Seperti, Wanita Tuna Susila (WTS) dan para pelanggannya. "Ibu rumah tangga juga ada yang terinfeksi, itu dikarenakan suaminya pelanggan WTS," ungkapnya.
Kelompok lain yang banyak terinfeksi HIV/AIDS yaitu, orang-orang yang memiliki banyak pasangan. Seperti, Waria, Lelaki Seks Lelaki (LSL) dan gay. "Berhubungan seks sesama lelaki memang sangat berisiko mengidap HIV/AIDS," kata Rudi.
Hal senada diungkapkan oleh Sekretaris KPA Banjarbaru Edi Sampana. Di Banjarbaru sendiri pengidap HIV/AIDS terbanyak ialah Waria, WTS dan ibu rumah tangga. "Di Banjarbaru setiap tahunnya juga terus meningkat," ungkapnya.
Ia menuturkan, peningkatan kasus bukan karena semakin banyaknya kelompok-kelompok berisiko. Melainkan lantaran tambah gencarnya KPA melakukan pemeriksaan HIV/AIDS kepada orang-orang yang berisiko tersebut. "Pengidap semakin banyak kita ketahui jika semakin gencar melakukan pemeriksaan," ujarnya.
Seperti halnya, pada Rabu (24/8) tadi kader KPA Banjarbaru telah berhasil mengajak para WTS agar dapat mengikuti tes HIV/AIDS di Puskesmas Liang Anggang, Banjarbaru. "Kader akan selalu mengajak orang-orang berisiko untuk menjalani tes HIV. Bukan hanya WTS, tapi juga Waria, LSL dan para pelanggan WTS," pungkas Edi. (ris)
0 comments:
Post a Comment